Rabu, 02 November 2016

JAJE TUJAK vs POTENG



mengawali tulisan ini, saya cuma ingin kasi tau kalo jajanan yang ini, favorit keluarga kami. 
jika merasa kanak sasak/ orang lombok, jangan sampai tidak kenal jajanan tradisional ini ya.... 
okey, duduk manis, bisa juga sambil berdiri, ato sambil ngerjain yang lain, simak baik-baik ya, ulasan yang satu ini.

jika peringatan hari besar keagamaan, misalnya saja maulid atau isra' mi'raj, atau lebaran, jajanan ini pasti kita jumpai di setiap suguhan di rumah-rumah, apalagi di desa kami, desa LEPAK, kecamatan SAKRA TIMUR, lotim. 

JAJE TUJAK vs POTENG, menjadi penganan penghias meja tamu atau berugak disamping jajanan khas lainnya, seperti rempeyek, keciput, jaje gabus, laderan/roti goreng, kaliadem, dan masih banyak yang lainya. (namun tidak saya ulas disini semuanya, nanti ada segmen khususnya di ulasan berikutnya, so... tetep pantengin blog saya ya.. @lampaklampak.blogspot.com).

jaje tujak adalah jenis penganan khas lombok yang disebut juga uli di daerah lain yang terbuat dari beras ketan.
poteng adalah teman makan jaje tujak/uli ini, yang disebut juga tape ketan (adapula tape singkong), yang bahannya ketan yang sudah difermentasi.




pertama-tama, bahan-bahan yang sudah disiapkan seperti ketan putih yang sudah direndam beberapa jam, parutan kelapa yang sudah dibuang kulit arinya(biar warnanya putih bersih), dan sedikit garam, dikukus menggunakan penanak nasi tradisional ini (istilah di desa LEPAK : pemongkang, mungkin istilah di tempat kalian beda-beda, yang jelas maksud dan kegunaannya sama aja ya..). 




oya... jika ingin mendapatkan aroma jajan yang khas, pembakaran sebaiknya menggunakan media tungku kayu bakar yang masih tradisional ini. dan yang paling penting, penanak nasinya dilapisi menggunakan daun pisang agar aroma daunnya terasa nyeeees saat digigit.




selang berapa lama pengukusan, minimal sampai tutup pemongkangnya mengeluarkan asap, itu artinya jaje tujak sudah siap untuk melakukan proses selanjutnya. yakni ditumbuk.

penumbukan ini menggunakan media ember plastik (dulunya pake alu dan lumpang, namun karna lengket dan banyak yang nempel di lumpang dan alunya, jadinya pake alat yang ini deh). semua alat penumbuk ini dilapisi plastik, agar tidak lengket, karna sifat dari ketan itu kan lengket yah guys. 

okey lanjut lagi, setelah jaje tujaknya dirasa lembut maka dapat diangkat, dan diletakkan di atas wadah datar, yang dilapisi daun pisang untuk menjaga aroma dan kelembabannya.








setelah dibentuk (biasanya bentuknya bulat), maka langsung akan diletakkan daun pisang yang telah disobek sebagai penutupnya, ini kata orangtua menjaga agar tidak dikerubungi lalat dan aroma juga lebih enak.




seperti ini nih banyaknya, jika lebaran atau sukuran. 




semua orang suka makan ini, mulai dari anak-anak, sampai orang tua, dari segala kalangan, bahkan para pendatang juga sangat tertarik cita rasa jaje tujak dan poteng ini.








segitu aja dulu yah infonya sob, next saya bagi yang lain ya.....
tetep lestarikan budaya, kekayaan kuliner dan tradisi yang kita punya, dan bangga akan khasanah yang berlimpah ini.

visit my blog @lampaklampak.blogspot.com

salam lestari.............//

Tidak ada komentar:

Posting Komentar